Post Page Advertisement [Top]

Kenapa Kaum Milenial Susah Beli Rumah





Rumah Murah, Bandar Lampung - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan beberapa fakta menarik seputar industri properti. Saat ini, harga rumah semakin mahal sehingga kaum milenial tidak bisa memiliki rumah sendiri. Maka tak heran jika mayoritas milenial masih tinggal bersama orang tua atau mertua. Kepada Peneliti PT Jones Lang Lasalle (JLL), Indonesia Yunus Karim mengatakan kesaksian Sri Mulyani tidak salah. Menurutnya, harga real estate seperti rumah, apartemen dan lainnya akan terus meningkat. Tentu saja, ini sulit bagi kaum milenial. 

Kaum milenial memiliki sejumlah alasan mengapa sulit untuk membeli rumah . Beberapa faktor yang memengaruhi termasuk:

  1. Biaya

Factor utama yang membuat kaum milenial kesulitan membeli rumah. Harga rumah di banyak daerah terus meningkat, sehingga menjadi sulit bagi banyak milenial untuk mengumpulkan uang untuk membayar uang muka dan cicilan bulanan.

Selain itu, adanya inflasi juga membuat harga barang dan jasa meningkat. Hal ini juga memengaruhi kenaikan harga rumah. Ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang memberikan dampak ekonomi yang signifikan, banyak orang kesulitan untuk memperoleh penghasilan yang cukup, sehingga semakin sulit untuk mengumpulkan uang untuk membeli rumah.

  1. Pekerjaan 

Masalah pekerjaan yang tidak stabil adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesulitan kaum milenial dalam membeli rumah. Saat ini, banyak milenial mengalami ketidakstabilan dalam pekerjaan mereka, seperti bekerja dalam pekerjaan paruh waktu atau kontrak. Ini membuat sulit bagi mereka untuk mengajukan pinjaman hipotek atau meyakinkan bank bahwa mereka dapat membayar cicilan bulanan.

Selain itu, terdapat juga kemajuan teknologi yang mengakibatkan perubahan dalam cara kerja dan cara perusahaan merekrut karyawan. Banyak perusahaan kini lebih memilih karyawan kontrak atau freelance daripada karyawan tetap, yang dapat menyebabkan ketidakstabilan pekerjaan.


  1. Prioritas 

Prioritas yang berbeda juga menjadi faktor yang mempengaruhi kesulitan kaum milenial dalam membeli rumah. Beberapa milenial lebih memilih untuk menghabiskan uang mereka pada liburan, perjalanan, atau pengalaman lainnya, daripada membeli rumah. Hal ini mungkin disebabkan oleh pergeseran nilai dan gaya hidup yang berbeda dari generasi sebelumnya, di mana milenial lebih cenderung memprioritaskan pengalaman dan petualangan daripada kepemilikan rumah .

Namun, meskipun prioritas ini berbeda, bukan berarti kaum milenial tidak membutuhkan atau tidak ingin memiliki rumah. Hal ini terlihat dari banyaknya milenial yang masih mencoba untuk membeli rumah, meskipun dalam kondisi ekonomi yang sulit.

  1. Tabungan

Kesulitan menabung juga menjadi faktor yang mempengaruhi kesulitan kaum milenial dalam membeli rumah. Banyak milenial menghadapi biaya hidup yang tinggi, seperti biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan biaya hidup sehari-hari, yang membuat sulit bagi mereka untuk menabung uang yang cukup untuk membayar uang muka dan cicilan bulanan rumah.

Selain itu, terdapat juga adanya kebiasaan konsumtif yang membuat sulit bagi milenial untuk menabung. Banyak dari mereka yang tergoda untuk menghabiskan uang pada barang-barang yang tidak penting atau gaya hidup yang mahal, seperti restoran mewah, perjalanan, atau belanja online.


Dengan demikian, beberapa faktor di atas adalah beberapa alasan mengapa milenial kesulitan membeli rumah. Namun, ada juga solusi dan strategi yang dapat membantu mengatasi tantangan tersebut, seperti mencari rumah dengan harga yang lebih terjangkau, mengurangi utang mahasiswa, dan mencari pekerjaan yang lebih stabil dan menguntungkan.


No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]