Post Page Advertisement [Top]

Perbedaan Rumah Subsidi dan Non-Subsidi

 


Rumah Murah, Bandar Lampung – Rumah subsidi dan non subsidi adalah salah satu kebutuhan terpenting setiap keluarga.apalagi dengan pasangan yang baru menikah, kebanyakan dari mereka mencari tempat tinggal. Tapi masalahnya adalah harga terus meningkat dari hari ke hari. Memebeli rumah akan memakan waktu lama jika menunggu untuk mengumpulkan modal. Apalagi bagi mereka yang penghasilannya tidak terlalu tinggi. 

Perbedaan pertama dan mungkin paling mencolok antara rumah bersubsidi dan rumah nonsubsidi adalah harga jual rumah. Tentu saja, ada harga yang lebih tinggi untuk membayar sistem KPR yang tidak disubsidi dengan tingkat bunga yang lebih tinggi. Dalam kasus KPR bersubsidi, negara menjamin sebagian dari bunga kredit. Dengan cara ini, pembayaran disamakan selama masa pinjaman.

Inilah perbedaan antara rumah KPR subsidi dan non subsidi yang perlu diketahui.

1.      Harga yang Ditawarkan 

Yang jelas antara rumah subsidi dan rumah Non subsidi adalah harganya. Tunjangan perumahan jelas dapat didanai sebagai hibah negara karena merupakan program pemerintah. Itu sebabnya harga rumah bersubsidi yang diukur dengan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) lebih murah daripada rumah yang dibiayai swasta.

Selain itu, pengajuan pembiayaan konstruksi jauh lebih mudah karena menggunakan suku bunga tetap. Karena perumahan bersubsidi menyasar masyarakat yang median pendapatannya di bawah UMR. Pada saat yang sama, harga rumah yang dibiayai sendiri jauh lebih mahal. 

 

2.                   Tempat yang Ditawarkan

Perbedaan besar berikutnya antara perumahan bersubsidi dan non subsidi adalah lokasi. Rumah yang dibiayai swasta biasanya berlokasi strategis, bahkan ada yang di pusat kota.

Selain itu, perumahan bersubsidi seringkali sangat dekat dengan tempat umum, yang sangat bagus. Lain halnya dengan perumahan bersubsidi yang biasanya terletak di pinggiran dan jauh dari berbagai ruang publik. 

 

3.                   Suku Bunga

Jelas perbedaan suku bunga. Suku bunga untuk hipotek yang tidak disubsidi mengikuti panduan pasar. Anjuran juga dapat memilih flat atau fiat (bank konvensional) yang efisien. Sedangkan untuk KPR Subsidi, pemerintah mensubsidi atau bantuan suku bunga KPB di perbankan agar lebih murah. 

 

4.                   Jenis Rumah yang Ditawarkan

Dilihat dari tipe rumah yang ditawarkan, rumah bersubsidi cenderung memiliki tipe bangunan yang relatif kecil, sehingga rata-rata tipenya adalah 36. Jika dibandingkan dengan perumahan non-subsidi, terasa berbeda karena tipe rumah yang ditawarkan ditawarkan itu 45 ke atas.

Hal ini juga terlihat pada klaster-klaster perumahan di kawasan elit yang tipe rumahnya sudah mencapai tipe 72. Tentu saja hal ini sangat masuk akal, karena pembangunan rumah yang dibiayai swasta menyasar masyarakat berpenghasilan menengah ke atas.  

 

5.                   Renovasi dan Harga Jual

Renovasi dan harga jual kembali Bagi Anda yang memiliki rumah dengan tipe Non Subsidi biasanya boleh melakukan renovasi sesuka hati) dan harga jual nya akan lebin bervariasi, Pada umumnya, kenaikan harga pada rumah non subsidi lebih cepat daripada rumah bersubsidi Sedangkan untuk rumah bersubsidi, biasanya tidak diperbolehkan untuk melakukan renovasi bangunan selama 2 tahun pertama. Apabila rumah tersebut akan dijual namun kredit belum lunas atau ingin cara over kredit rumah KPR, maka, harga jual harus mengikuti harga rumah

 

 


No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]